Perasaan cinta, suka
dan kagum..
Sebagian orang
mengatakan kalau ketika kata tersebut berbeda “tipis”..
Dari orang yang awalnya
kita kagumi lalu lama-kelamaan kita menjadi menyukainya, setelah mengenal lebih
jauh akhirnya kita mulai mencintainya..
Dulu aku berpegang teguh pada pendirianku kalau, ketiga hal tersebut berbeda,
dan ada batasannya..
Tapi pada akhirnya akupun harus mengakui kalau aku ikut tercerumus ke dalam
pendapat sebagian orang tersebut..
“Cinta datang karena terbiasa”, kalimat yang sempat ga’ aku akui, karena bagiku
kalau hal itu benar, maka akan mudah untukku jatuh cinta.
Tapi sekarang, akupun harus mengakui kalau kalimat itu menghampiriku.
Aku yang susah akrab
dengan seseorang apalagi lawan jenis, selalu menghindari hal-hal yang menurutku
akan melukaiku. Meski begitu, aku dari kecil lebih senang dan terbiasa punya
beberapa teman cowok, aku ga’ pernah bersikap manis pada mereka, aku suka
banget memukul, mencubit, menginjak dan juga menendang kaki mereka, itulah
caraku untuk mengakrabkan diri dengan mereka. Aku selalu menghindari keakraban
berlebihan kepada cowok yang ga’ memiliki orang yang disukai atau pacar. Tapi jika
aku sudah tahu kalau cowok itu memiliki orang yang spesial di hatinya, maka
dengan sangat mudah aku bisa berbaur dan berteman tanpa beban dengan mereka,
itu karena aku dapat membatasi hatiku untuk tidak menyukai atau memiliki
perasaan lebih kepada mereka selain teman atau sahabat, dengan mengatakan pada
diriku “Rezky mereka sudah memiliki pacar, jadi kamu ga’ usah khawatir akan menyukai
mereka karena kamu tahu kalau mereka sudah memiliki orang yang spesial, jadi
kamu ga’ perlu takut untuk cuma berteman atau bersahabat dengan mereka”
Katanya “Semakin
lama kita mengenal seseorang (lawan jenis) maka semakin besar kemungkinan kita
memahaminya dan menyukainya”, aku dulu ga’ setuju dengan hal itu, karena
pengalamanku sendiri, aku tidak berakhir menjadi menyukai orang yang semakin
aku kenal. Tapi kemudian, aku ikut terhanyut ke arus yang sama dengan kalimat
itu.
“Ga’ ada
persahabatan yang abadi antara cowok dan cewek”. Aku sangat membeci hal itu,
dulu..Karena bagiku berteman dengan siapa saja baik dengan sesama atau lawan
jenis, sama saja! Tapi pada akhirnya aku harus membenarkan hal itu.
Berpikir kalau kita
ga’ akan menyukainya, adalah hal yang bodoh, karena kita ga’ akan tahu seperti
apa akhir dari ceritanya.
Mungkin aku lebih
mengenalnya dibanding orang lain atau dia lebih mengenalku dari orang lain,
karena kami “sahabat”.
Merasa menjadi diri
sendiri, tampil apa adanya tanpa ada yang ditakutkan, lebih membuat akrab,
karena kami “sahabat”
Memiliki kesamaan,
saling menghargai, saling menghibur, saling menemai, membuat keadaan tenang,
karena kami “sahabat”
Mengetahui rahasia
masing-masing dan menjaga bersama rahasia itu, memberi perasaan senang, karena
kami “sahabat”.
Pada akhirnya, hal
yang sangat aku jaga dan sangat aku hargai, aku rusak sendiri karena ketidak mampuanku
membatasi hatiku dengan kuat.
Andai dia tahu,
mungkin keadaan akan menjadi sangat kacau..
Tapi aku mencoba mengendalikan diriku sendiri dan mengembalikan keadaan hatiku
yang tidak diketahui oleh siapapun..