Perlahan tapi pasti, semakin lama
semakin dekat dengan waktu itu, dan perpisahan itu takkan bisa terelakkan.
Sekarang, sedikit
demi sedikit, aQ mulai mencoba membiasakan diri untuk ga’ bergantung atau
berhubungan dengan teman-teman dan sahabat-sahabatQ yang sudah pasti bakal
sulit untuk Q temui dikemudian hari.
Sebenarnya memikirkannya
saja sudah membuatQ sangat sedih, tapi aQ harus kuat dan bisa menghadapi hal
itu. “aQ sendirian lagi” kalimat itu selalu menghantuiQ.
aQ takut
sendirian, aQ takut dilupakan oleh orang-orang yang aQ sayangi. Dan ada banyak
hal yang ga’ akan pernah bisa aQ katakan kepada mereka semua. Termasuk pada
seseorang.
^^, tersenyum dan
ceria seperti ga’ ada apa-apa, hanya itu yang bisa aQ lakukan. Semuanya akan
berawal dari ini, “kehidupan yang sebenarnya”.
Kenangan bersama
mereka akan selalu melekat dan terkenang di dalam hatiQ. Dari awal pertama
masuk kuliah, lalu awal perkenalan, lalu masa-sama saling mengenal dan
mengakrabkan diri, sampai akhirnya seperti sebuah keluarga, dan waktu akan
berubah menjadi waktu untuk saling mengucapkan, “Selamat Tinggal” atau “Sampai
Jumpa”.
aQ banyak belajar
dari semua sahabat-sahabat dan teman-temanQ. Mereka membuatQ merasakan
kebahagian yang tak terkira, menjadikan hari-hariQ berwarna dan cerah. Kehidupan
yang dihiasi canda dan tawa. Apakah aQ bisa untuk ga’ mengeluarkan air mata
saat mengingat semua itu.
Ketika aQ
tersadar akan sakitnya hatiQ, aQ hanya bisa menangis di kesedirianQ, terpojok
diantara ketenangan kamarQ.
Perasaan yang aQ
terima dari mereka semua membuatQ dipenuhi dengan rasa cinta, kebahagiaan,
ketenangan, keceriaan, dan kadang terlindungi, aQ selalu merasa dibutuhkan, dan
“kehadiranQ diakui” itulah yang membuatQ merasa sangat beruntung dan berharga.
Kepada semua
sahabata-sahabatQ dan teman-temanQ, “terimakasih banyak” meski aQ sulit
mengungkapkannya secara langsung melalui mulutQ, tapi aQ bersyukur bisa berada
diantara kalian semua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar