Label

Senin, 08 Oktober 2012

"Yang harus aku akui"


Perasaan cinta, suka dan kagum..
Sebagian orang mengatakan kalau ketika kata tersebut berbeda “tipis”..
Dari orang yang awalnya kita kagumi lalu lama-kelamaan kita menjadi menyukainya, setelah mengenal lebih jauh akhirnya kita mulai mencintainya..
Dulu aku berpegang teguh pada pendirianku kalau, ketiga hal tersebut berbeda, dan ada batasannya..
Tapi pada akhirnya akupun harus mengakui kalau aku ikut tercerumus ke dalam pendapat sebagian orang tersebut..

“Cinta datang karena terbiasa”, kalimat yang sempat ga’ aku akui, karena bagiku kalau hal itu benar, maka akan mudah untukku jatuh cinta.
Tapi sekarang, akupun harus mengakui kalau kalimat itu menghampiriku.

Aku yang susah akrab dengan seseorang apalagi lawan jenis, selalu menghindari hal-hal yang menurutku akan melukaiku. Meski begitu, aku dari kecil lebih senang dan terbiasa punya beberapa teman cowok, aku ga’ pernah bersikap manis pada mereka, aku suka banget memukul, mencubit, menginjak dan juga menendang kaki mereka, itulah caraku untuk mengakrabkan diri dengan mereka. Aku selalu menghindari keakraban berlebihan kepada cowok yang ga’ memiliki orang yang disukai atau pacar. Tapi jika aku sudah tahu kalau cowok itu memiliki orang yang spesial di hatinya, maka dengan sangat mudah aku bisa berbaur dan berteman tanpa beban dengan mereka, itu karena aku dapat membatasi hatiku untuk tidak menyukai atau memiliki perasaan lebih kepada mereka selain teman atau sahabat, dengan mengatakan pada diriku “Rezky mereka sudah memiliki pacar, jadi kamu ga’ usah khawatir akan menyukai mereka karena kamu tahu kalau mereka sudah memiliki orang yang spesial, jadi kamu ga’ perlu takut untuk cuma berteman atau bersahabat dengan mereka”

Katanya “Semakin lama kita mengenal seseorang (lawan jenis) maka semakin besar kemungkinan kita memahaminya dan menyukainya”, aku dulu ga’ setuju dengan hal itu, karena pengalamanku sendiri, aku tidak berakhir menjadi menyukai orang yang semakin aku kenal. Tapi kemudian, aku ikut terhanyut ke arus yang sama dengan kalimat itu.

“Ga’ ada persahabatan yang abadi antara cowok dan cewek”. Aku sangat membeci hal itu, dulu..Karena bagiku berteman dengan siapa saja baik dengan sesama atau lawan jenis, sama saja! Tapi pada akhirnya aku harus membenarkan hal itu.

Berpikir kalau kita ga’ akan menyukainya, adalah hal yang bodoh, karena kita ga’ akan tahu seperti apa akhir dari ceritanya.

Mungkin aku lebih mengenalnya dibanding orang lain atau dia lebih mengenalku dari orang lain, karena kami “sahabat”.
Merasa menjadi diri sendiri, tampil apa adanya tanpa ada yang ditakutkan, lebih membuat akrab, karena kami “sahabat”
Memiliki kesamaan, saling menghargai, saling menghibur, saling menemai, membuat keadaan tenang, karena kami “sahabat”
Mengetahui rahasia masing-masing dan menjaga bersama rahasia itu, memberi perasaan senang, karena kami “sahabat”.

Pada akhirnya, hal yang sangat aku jaga dan sangat aku hargai, aku rusak sendiri karena ketidak mampuanku membatasi hatiku dengan kuat.
Andai dia tahu, mungkin keadaan akan menjadi sangat kacau..
Tapi aku mencoba mengendalikan diriku sendiri dan mengembalikan keadaan hatiku yang tidak diketahui oleh siapapun..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar