“Surya…jagan seperti itu kepada perempuan!
Sbagai laki-laki keturunan nabi Adam seharusnya kita melindungi kaum hawa bukan
malah sebaliknya..”.
Dia kenapa
berkata seperti itu? Aku baru pertama kali emlihat keseriusan dari tatapan
matanya dan cara dia menegur surya saat itu. Aku yang selalu dibuat kesal olehnya
perasaanku berubah kagum padanya. Rangga terasa seperti melindungiku, Tapi aku
sedikit curiga pada omongannya itu. Semua teman-teman yang ada di sekitar kami memandang aneh
kearah Rangga atas sikapnya itu. Karena yang mereka tahu Rangga itulah yang sebenarnya
jauh lebih iseng padaku daripada Surya.
“Tumben kamu
Rangga ngomongnya seperti itu!..Biasanya jugakan kamu yang bernafsu ngejailin
Rara. Tapi sekarang telingaku mendengar kata-kata yang keluar dari mulutmu itu
seolah sedang menjadi seorang pahlawan!”,singgung Surya.
Aku lihat Rangga
menatapku dan tersenyum lalu menarik nefas panjang dan menghembuskannya, dia
lalu berkata dengan santai dan tenang tanpa ragu,”Itu lain lagi ceritanya Sur..karena
hanya aku yang boleh membuat dia marah dan juga yang boleh ngejailin dia. Orang
lain termasuk kamu tidak aku inzinkan mengambil pekerjaaanku.”
Firasatku
ternyata benar, dia itu….Nyebelin….
Tapi entah
kenapa meski sebenarnya itu adalah kenangan yang tidak mengenakkan saat itu
untukku. Namun… saat ini kenangan itu adalah kenangan terindah dalam hidupku. Ada begitu banyak kenangan
yang memang sebenarnya inadah selama aku hidup. Tapi..entah kenapa kenangan
yang terindah buat aku tetaplah semua kenangan yang berhubungan dengan Rangga.
Semua kenangan yang lain boleh saja lenyap dan hilang dari memori otakku, asal
semua kenangan tetang Rangga tetap tersimpan dalam otakku sampai kapanpun.
Karena kenangan itulah sumber semangat hidupku. Kalaupun aku terkena kanker
otak yang akan menghapus semua memori otakku, hanya satu permintaanku pada
Allah SWT yaitu aku mau kenangan tentang Rangga tetap ada di dalam otakku tanpa
kurang sedikitpun termasuk kenangn tentang Allah yang telah memberiku anugrah
terindah di hidupku yang singkat ini yaitu Cinta. Meski cintaku tidak berbalas
dan hanya terpendam di hati saja.
Satu lagi
kenangan dan ini adalah kenangan yang memang indah aku dapat dari Rangga. Hari
itu adalah hari sabtu, kami sedang diberi tugas oleh Guru Bk kami untuk
mengerjakan tugas selagi beliau ada urusan di kantor. Tugasnya yaitu kami
diminta menuliskan tiga nama teman yang disenangi dan tiga lagi untuk teman
yang kurang disukai semua nama itu haruslah nama teman-teman yang ada di kelas.
Saat itu aku
tahu pasti siapa teman-teman yang kurang kusukai karena sikap dan sifat mereka
yang kurang baik padaku. Bahkan teman-teman dalam kelompokku atau Gengku
termasuk salah satu dari beberapa teman yang bersikap kurang baik padaku. Dan
itulah alasan
Yang membuatku begitu sulit menentukan teman-teman yang
benar-benar aku senangi karena ketulusannya berteman denganku tanpa syarat
apapun. Hanya satu nama yang terlintas di pikiran dan hatiku yaitu cowok yang
selama ini selalu membuatku marah dan kesal tapi selalu ada disaatku kesulitan
dia datang sebagai pahlawan dalam hidupku. Rangga….Hanya dia yang begitu tulus
berteman denganku. Meski, dia adalah salah satu dari geng kami tapi di dalam
geng hanya dia yang benar-benar baik padaku dengan caranya sendiri.
Aku tahu Surya
saat itu juga termasuk baik padaku tapi dia…dia tidak berani membelaku seperti
Rangga saat Faris menggangguku. Dan saat menjelang ujian sekolah aku baru tahu
ternyata Surya menyukaiku dan wanita yang selama ini selalu dikatakannya
sebagai perempuan yang menarik perhatiannya itu adalah aku. Dan bodohnya aku
telah memberi harapab palsu padanya dengan menerimanya sebagai pacarku. Itu
semua terdorong daro rasa kesalku pada Rangga yang Balikan dengan Mairissa
tanpa mengatakan apa-apa padaku. Aku…menyadari itulah hal terjahat yang kulakukan
pada Surya yang ternyata selama ini ku
ketahui sempat berpacaran sama Juleha dan Zrina adalah sebagi pelarian untuk menghapus perasaannya padaku.
Itu semua dia lakukan karena dia juga anggota kelompok dan di dalam kelompok
persahabatan di larang cinlok. Dan saat terjadi perpecahan dalam kelompok saat
Rangga balikan dengan Mairissa yang telah menjadi musuh dua teman kami dalam
kelompok. Saat itulah Intan dan Silia menghapus peraturan itu.
Rasanya aku
begitu berdosa pada Surya kalau menginagta hal itu. Lebih baik kembali
mengingat Rangga. Ya Rangga..aku saat itu ingin sekali menuliskan namanya dalam
daftar teman yang aku senangi. Tapi begitu banyak pertimbangan di otakku untuk
menuliskan namanya. Aku tidak mau ada yang salah pahampadaku terlebih
teman-teman di kelompokku saat itu. Akupun tidak mau guruku yang tahu keakraban
kamimalah jadi curiga dibalik semuanya itu.
“Gimana Ra? Apa
kamu sudah selesai?”,Tanya Jihan yang saat itu menjadi teman sebangkuku. Dan
jihan terkenal paling tidak disukai oleh para cowok di kelas kami. Padahal
sebenarnya menurutku dia adalah perempuan paling cantik di kelas. Aku juga tidak tahu pasti apa yang membuat
cowok-cowok itu jijik padanya dan takut dekat-dekat dengannya. Karena menurut
Intan dan Silia kejadiannya itu saat kelas 1 sebelum aku pindah ke sekolah
mereka. Tapi..saat itu ada untungnya juga aku duduk sebangku dengan Jihan, Faris jadi tidak bisa menggangguku saat aku
bersama Jihan.
“Belum…”,
jawabku sambil menggelengkan kepala.
Terpaksa saat
itu aku tidak punya pilihan lain lagi selain menuliskan nama Intan dan Silia
yang selalu ada maunya bila baik padaku. Aku juga menuliskan satu teman lagi
diluar kelompok yang bener-bener baik padaku saat itu. Dan setelah selesai
mengerjakan semuanya aku bergabung kebelakang bangkuku, ikut ngobrol dengan
teman-teman kelompokku yaitu silia, intan, rangga dan surya yang tempat duduk
kami hanya saling berbelakangan.
“duch…aku
bingung nih!!..aku ga’ tahu nama siapa yang harus aku tulis dalam dftar teman yang aku
senangi.!!”,keluh Surya pada kami bertiga sambil menggaruk kepala sebentar saat rangga pergi ke wc.
Aku, Silia dan Intan tertawa kecil melihat tingkahnya itu.
Siliapun berkata,”Ya..kamu tulis aja nama-nama orang terdekat sama kamu, ya..kita-kita
nih..”
“Mmm…maunya.
Tapi orang terdekat boleh juga..” Sambil tersenyum Surya mulai menulis, entah
apa yang dia pikirkan. Tapi terlihat sedikit olehku dia menuliskan nama Rangga
pada urutan pertama dalam daftar teman yang disenangi selebihnya aku tidak
tahu.
Tidak lama
setelah itu Rangga kembali ditemani Ihsan. Sambil berjalan menuju bangkunya dia
memandangku sambil tersenyum lalu mengedipkan matanya padaku. Aku hanya
memandang heran dan aneh padanya karena ulah ga’ bermutunya itu.
“Oh ya Ga..ngomong-ngomong nama siapa saja yang
masuk daftar teman yang kamu senangi?”,Tanya intan saat Rangga sudah duduk.
Lagi-lagi dia
memandangku sambil tersenyum aneh, lalu berkata pada Intan,”ada aja..lagian
tadi ibukan sudah bilang rahasia masing-masing”
“Begitu yah Ga! Tapi tadi kamu malah ngasih tahu aku..”. sindir Surya
“Yang bener Sur..siapa
saja yang di tulis olehnya?”,Tanya Silia.
“Awas kamu sur kalau ngasih tahu mereka”. Ancam Rangga
dan Suryapun
batal memberitahu kami. Tapi saat bel istirahat berbunyi dan Rangga pergi ke
kantin. Surya kembali mengajak kami bicara.
“Eh..kalian
masih penasaran ga’ sama jawaba Rangga di tugas tadi!”
“Iya..IYa Sur..manknya
nama siapa yang Rangga tulis dalam deftar teman yang dia senangi?”,Tanya Intan
penuh dengan kepenasaran begitu juga silia dengan ekspresi wajahnya itu. Aku
sih tidak peduli..dan ga’ penting saat itu untuk aku ketahui.
“Dia nulis nama
kamu Ra dalam daftar teman yang disenanginya..”
“Rara…cie..”,goda Silia.
“Apaan sih Sur becandanya ga’ lucu tahu?”. Aku ga’ percaya sama omongannya.
“Beneran…ya udah
kalau ga’ percaya!”
“Tapi Sur..alasannya
pasti Rangga kasih tahu juga kekamukan?”,tenya Intan masih penasaran.
“Begitulah..Rangga bilang Rara itu enak
diajak ngobrol dan juga baik…dan apa lagi yah! Sorry tapi aku lupa. Intinya
Rara itu Baik.kalu urutannya pastinya dari aku lalu Ihsan dan baru Rara. Dia
bilang aku itu..”
“bla..bla.”kata
Silia memotong omongannya Surya.
Perasaanku masih
ragu atas perkataan Surya. Oleh karena aku tidak ambil pusing perkataannya itu.
Tapi semuanya berubah saat semua kembali kekelas karena istrihat telah selesai.
Mairissa yang
telah putus dari Rangga beberapa minggau yang lalu bertanya pada Rangga
mengenai nama satu perempuan yang Rangga tulis dalam daftar teman yang dia
senangi itu.
“Ga..mank bener
yah kata surya kamu menulis satu nama cewe’ dalam daftar teman yang kamu
senangi?”, Tanya Mairissa terlihat sinis tapi penasaran.
Aku lihat Rangga
memandang kesal pada Surya. Surya tersenyum menyesal dan berkata,”Sorry Ga..cewe’-cewe’
itu yang maksa aku buat ngasih tahu mereka.”
Rangga kembali
memandang ke arahku sebentar dan aku hanya angkat bahu.
Rangga lalu
menarik nafas panjang dan menghembuskannya kemudian berkata,”Kalau
iya..memangnya kenapa? Apa kamu cemburu?”
“Ih..siapa juga
yang cemburu”. Rangga tersenyum mendengar jawaban Mairissa itu.”Lagian aku ga’
peduli ko’ siapapun namanya. Tapikan aku Cuma bertanya dan sudah seharusnya
pertanyaan itu di jawab. Lagian aku tahu ko’ siapa?”
“Oh ya..siapa?
yang pasti dia jauh lebih baik dari kalian-kalian ini. Dia beda dari kalian
yang bisa banyak oceh atau cerewet seperti kamu”,kata Rangga sambil tersenyum
menunggu ekspresi dari Mairissa dan teman-temannya.
Mairissa bangkit
dari duduknya dan berkata,”Aku tahu ko’ cewe’ itu Rara kan/ seperti yang tadi aku katakana aku tahu
siapa orangnya”.
Akupun kaget
mendengar kata-kata Mairissa juga ekspresinya itu. Aku memandang Rangga yang
juga sedang memandang padaku dengan pandangan yang terlihat khawatir dari sorot
matanya padaku. Aku mengalihkan pandangan dan meminta Jihan menemaniku ke
tolit. Aku masih dapat mendengar suara Rangga dari luar kelas dan dia berkata
pada Mairissa,”Ya udah kalau kamu sudah tahu..kenapa masih ditanyakan? Apa ada
masalah?”
“Engga’ sih”
“Ya sudah ga’
usah di bahas lagi”
Indahkan..meski
sederhana, tapi inilah kenangan yang benar-benar indah terjadi dan menjadi
kenagan yang berkesan. Mungkin inilah takdir yang Allah SWT gariskan padaku di
dalam aku menjalani hidup ini yang hanya sementara, aku dipertemukan dan
dikenalkan dengan satu orang lagi yang berhubungan dengan Rangga yaitu Syalwa. Di
balik ini semua entah kenapa aku merasa suatu saat kami bertiga akan
dipertemukan dalam satu kejadian di tempat yang sama dan dari situ akan
terungkap semua yang terpendam di hati.
Mengingat itu
semua membuat air mataku berlinang dan sudah membuatku mengantuk. Bintang telah
banyak bermunculan temani bulan untuk mengantarkanku tidur. Selamat malam dunia
dan selamat datang di dalam dunia mimpi.
(Surah Yunus Ayat Ke 3)
**Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas ‘Arasy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seoangpun yang
akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian
itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran.**
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar