Label

Selasa, 31 Januari 2012

Take 2 "Kenangan Yang Terindah"


Take 2
Kengan Yang Terindah
       Surya…jagan seperti itu kepada perempuan! Sbagai laki-laki keturunan nabi Adam seharusnya kita melindungi kaum hawa bukan malah sebaliknya..”.
       Dia kenapa berkata seperti itu? Aku baru pertama kali emlihat keseriusan dari tatapan matanya dan cara dia menegur surya saat itu. Aku yang selalu dibuat kesal olehnya perasaanku berubah kagum padanya. Rangga terasa seperti melindungiku, Tapi aku sedikit curiga pada omongannya itu. Semua teman-teman  yang ada di sekitar kami memandang aneh kearah Rangga atas sikapnya itu. Karena yang mereka tahu Rangga itulah yang sebenarnya jauh lebih iseng padaku daripada Surya.
       “Tumben kamu Rangga ngomongnya seperti itu!..Biasanya jugakan kamu yang bernafsu ngejailin Rara. Tapi sekarang telingaku mendengar kata-kata yang keluar dari mulutmu itu seolah sedang menjadi seorang pahlawan!”,singgung Surya.
       Aku lihat Rangga menatapku dan tersenyum lalu menarik nefas panjang dan menghembuskannya, dia lalu berkata dengan santai dan tenang tanpa ragu,”Itu lain lagi ceritanya Sur..karena hanya aku yang boleh membuat dia marah dan juga yang boleh ngejailin dia. Orang lain termasuk kamu tidak aku inzinkan mengambil pekerjaaanku.”
       Firasatku ternyata benar, dia itu….Nyebelin….
       Tapi entah kenapa meski sebenarnya itu adalah kenangan yang tidak mengenakkan saat itu untukku. Namun… saat ini kenangan itu adalah kenangan terindah dalam hidupku. Ada begitu banyak kenangan yang memang sebenarnya inadah selama aku hidup. Tapi..entah kenapa kenangan yang terindah buat aku tetaplah semua kenangan yang berhubungan dengan Rangga. Semua kenangan yang lain boleh saja lenyap dan hilang dari memori otakku, asal semua kenangan tetang Rangga tetap tersimpan dalam otakku sampai kapanpun. Karena kenangan itulah sumber semangat hidupku. Kalaupun aku terkena kanker otak yang akan menghapus semua memori otakku, hanya satu permintaanku pada Allah SWT yaitu aku mau kenangan tentang Rangga tetap ada di dalam otakku tanpa kurang sedikitpun termasuk kenangn tentang Allah yang telah memberiku anugrah terindah di hidupku yang singkat ini yaitu Cinta. Meski cintaku tidak berbalas dan hanya terpendam di hati saja.
       Satu lagi kenangan dan ini adalah kenangan yang memang indah aku dapat dari Rangga. Hari itu adalah hari sabtu, kami sedang diberi tugas oleh Guru Bk kami untuk mengerjakan tugas selagi beliau ada urusan di kantor. Tugasnya yaitu kami diminta menuliskan tiga nama teman yang disenangi dan tiga lagi untuk teman yang kurang disukai semua nama itu haruslah nama teman-teman yang ada di kelas.
       Saat itu aku tahu pasti siapa teman-teman yang kurang kusukai karena sikap dan sifat mereka yang kurang baik padaku. Bahkan teman-teman dalam kelompokku atau Gengku termasuk salah satu dari beberapa teman yang bersikap kurang baik padaku. Dan itulah alasan
Yang membuatku begitu sulit menentukan teman-teman yang benar-benar aku senangi karena ketulusannya berteman denganku tanpa syarat apapun. Hanya satu nama yang terlintas di pikiran dan hatiku yaitu cowok yang selama ini selalu membuatku marah dan kesal tapi selalu ada disaatku kesulitan dia datang sebagai pahlawan dalam hidupku. Rangga….Hanya dia yang begitu tulus berteman denganku. Meski, dia adalah salah satu dari geng kami tapi di dalam geng hanya dia yang benar-benar baik padaku dengan caranya sendiri.
       Aku tahu Surya saat itu juga termasuk baik padaku tapi dia…dia tidak berani membelaku seperti Rangga saat Faris menggangguku. Dan saat menjelang ujian sekolah aku baru tahu ternyata Surya menyukaiku dan wanita yang selama ini selalu dikatakannya sebagai perempuan yang menarik perhatiannya itu adalah aku. Dan bodohnya aku telah memberi harapab palsu padanya dengan menerimanya sebagai pacarku. Itu semua terdorong daro rasa kesalku pada Rangga yang Balikan dengan Mairissa tanpa mengatakan apa-apa padaku. Aku…menyadari itulah hal terjahat yang kulakukan pada Surya yang ternyata selama ini  ku ketahui sempat berpacaran sama Juleha dan Zrina adalah sebagi pelarian untuk menghapus perasaannya padaku. Itu semua dia lakukan karena dia juga anggota kelompok dan di dalam kelompok persahabatan di larang cinlok. Dan saat terjadi perpecahan dalam kelompok saat Rangga balikan dengan Mairissa yang telah menjadi musuh dua teman kami dalam kelompok. Saat itulah Intan dan Silia menghapus peraturan itu.
      Rasanya aku begitu berdosa pada Surya kalau menginagta hal itu. Lebih baik kembali mengingat Rangga. Ya Rangga..aku saat itu ingin sekali menuliskan namanya dalam daftar teman yang aku senangi. Tapi begitu banyak pertimbangan di otakku untuk menuliskan namanya. Aku tidak mau ada yang salah pahampadaku terlebih teman-teman di kelompokku saat itu. Akupun tidak mau guruku yang tahu keakraban kamimalah jadi curiga dibalik semuanya itu.
       “Gimana Ra? Apa kamu sudah selesai?”,Tanya Jihan yang saat itu menjadi teman sebangkuku. Dan jihan terkenal paling tidak disukai oleh para cowok di kelas kami. Padahal sebenarnya menurutku dia adalah perempuan paling cantik di kelas. Aku  juga tidak tahu pasti apa yang membuat cowok-cowok itu jijik padanya dan takut dekat-dekat dengannya. Karena menurut Intan dan Silia kejadiannya itu saat kelas 1 sebelum aku pindah ke sekolah mereka. Tapi..saat itu ada untungnya juga aku duduk sebangku dengan Jihan, Faris jadi tidak bisa menggangguku saat aku bersama Jihan.
       “Belum…”, jawabku sambil menggelengkan kepala.
       Terpaksa saat itu aku tidak punya pilihan lain lagi selain menuliskan nama Intan dan Silia yang selalu ada maunya bila baik padaku. Aku juga menuliskan satu teman lagi diluar kelompok yang bener-bener baik padaku saat itu. Dan setelah selesai mengerjakan semuanya aku bergabung kebelakang bangkuku, ikut ngobrol dengan teman-teman kelompokku yaitu silia, intan, rangga dan surya yang tempat duduk kami hanya saling berbelakangan.
       “duch…aku bingung nih!!..aku ga’ tahu nama siapa yang harus aku  tulis dalam dftar teman yang aku senangi.!!”,keluh Surya pada kami bertiga sambil menggaruk kepala sebentar  saat rangga pergi ke wc.
       Aku, Silia dan Intan tertawa kecil melihat tingkahnya itu. Siliapun berkata,”Ya..kamu tulis aja nama-nama orang terdekat sama kamu, ya..kita-kita nih..”
       “Mmm…maunya. Tapi orang terdekat boleh juga..” Sambil tersenyum Surya mulai menulis, entah apa yang dia pikirkan. Tapi terlihat sedikit olehku dia menuliskan nama Rangga pada urutan pertama dalam daftar teman yang disenangi selebihnya aku tidak tahu.
       Tidak lama setelah itu Rangga kembali ditemani Ihsan. Sambil berjalan menuju bangkunya dia memandangku sambil tersenyum lalu mengedipkan matanya padaku. Aku hanya memandang heran dan aneh padanya karena ulah ga’ bermutunya itu.
       “Oh ya Ga..ngomong-ngomong nama siapa saja yang masuk daftar teman yang kamu senangi?”,Tanya intan saat Rangga sudah duduk.
       Lagi-lagi dia memandangku sambil tersenyum aneh, lalu berkata pada Intan,”ada aja..lagian tadi ibukan sudah bilang rahasia masing-masing”
       “Begitu yah Ga! Tapi tadi kamu malah ngasih tahu aku..”. sindir Surya
       “Yang bener Sur..siapa saja yang di tulis olehnya?”,Tanya Silia.
       “Awas kamu sur kalau ngasih tahu mereka”. Ancam Rangga
       dan Suryapun batal memberitahu kami. Tapi saat bel istirahat berbunyi dan Rangga pergi ke kantin. Surya kembali mengajak kami bicara.
       “Eh..kalian masih penasaran ga’ sama jawaba Rangga di tugas tadi!”
       “Iya..IYa Sur..manknya nama siapa yang Rangga tulis dalam deftar teman yang dia senangi?”,Tanya Intan penuh dengan kepenasaran begitu juga silia dengan ekspresi wajahnya itu. Aku sih tidak peduli..dan ga’ penting saat itu untuk aku ketahui.
       “Dia nulis nama kamu Ra dalam daftar teman yang disenanginya..”
       “Rara…cie..”,goda Silia.
       “Apaan sih Sur becandanya ga’ lucu tahu?”. Aku ga’ percaya sama omongannya.
       “Beneran…ya udah kalau ga’ percaya!”
       “Tapi Sur..alasannya pasti Rangga kasih tahu juga kekamukan?”,tenya Intan masih penasaran.
       “Begitulah..Rangga bilang Rara itu enak diajak ngobrol dan juga baik…dan apa lagi yah! Sorry tapi aku lupa. Intinya Rara itu Baik.kalu urutannya pastinya dari aku lalu Ihsan dan baru Rara. Dia bilang aku itu..”
       “bla..bla.”kata Silia memotong omongannya Surya.
       Perasaanku masih ragu atas perkataan Surya. Oleh karena aku tidak ambil pusing perkataannya itu. Tapi semuanya berubah saat semua kembali kekelas karena istrihat telah selesai.
       Mairissa yang telah putus dari Rangga beberapa minggau yang lalu bertanya pada Rangga mengenai nama satu perempuan yang Rangga tulis dalam daftar teman yang dia senangi itu.
       “Ga..mank bener yah kata surya kamu menulis satu nama cewe’ dalam daftar teman yang kamu senangi?”, Tanya Mairissa terlihat sinis tapi penasaran.
       Aku lihat Rangga memandang kesal pada Surya. Surya tersenyum menyesal dan berkata,”Sorry Ga..cewe’-cewe’ itu yang maksa aku buat ngasih tahu mereka.”
       Rangga kembali memandang ke arahku sebentar dan aku hanya angkat bahu.
       Rangga lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya kemudian berkata,”Kalau iya..memangnya kenapa? Apa kamu cemburu?”
       “Ih..siapa juga yang cemburu”. Rangga tersenyum mendengar jawaban Mairissa itu.”Lagian aku ga’ peduli ko’ siapapun namanya. Tapikan aku Cuma bertanya dan sudah seharusnya pertanyaan itu di jawab. Lagian aku tahu ko’ siapa?”
       “Oh ya..siapa? yang pasti dia jauh lebih baik dari kalian-kalian ini. Dia beda dari kalian yang bisa banyak oceh atau cerewet seperti kamu”,kata Rangga sambil tersenyum menunggu ekspresi dari Mairissa dan teman-temannya.
       Mairissa bangkit dari duduknya dan berkata,”Aku tahu ko’ cewe’ itu Rara kan/ seperti yang tadi aku katakana aku tahu siapa orangnya”.
       Akupun kaget mendengar kata-kata Mairissa juga ekspresinya itu. Aku memandang Rangga yang juga sedang memandang padaku dengan pandangan yang terlihat khawatir dari sorot matanya padaku. Aku mengalihkan pandangan dan meminta Jihan menemaniku ke tolit. Aku masih dapat mendengar suara Rangga dari luar kelas dan dia berkata pada Mairissa,”Ya udah kalau kamu sudah tahu..kenapa masih ditanyakan? Apa ada masalah?”
       “Engga’ sih”
       “Ya sudah ga’ usah di bahas lagi”
       Indahkan..meski sederhana, tapi inilah kenangan yang benar-benar indah terjadi dan menjadi kenagan yang berkesan. Mungkin inilah takdir yang Allah SWT gariskan padaku di dalam aku menjalani hidup ini yang hanya sementara, aku dipertemukan dan dikenalkan dengan satu orang lagi yang berhubungan dengan Rangga yaitu Syalwa. Di balik ini semua entah kenapa aku merasa suatu saat kami bertiga akan dipertemukan dalam satu kejadian di tempat yang sama dan dari situ akan terungkap semua yang terpendam di hati.
       Mengingat itu semua membuat air mataku berlinang dan sudah membuatku mengantuk. Bintang telah banyak bermunculan temani bulan untuk mengantarkanku tidur. Selamat malam dunia dan selamat datang di dalam dunia mimpi.
      

(Surah Yunus Ayat Ke 3)
**Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tiada seoangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran.**



Tidak ada komentar:

Posting Komentar